"Benarkah rencana tuhan pasti lebih indah?. Aku yakin, pertanyaan ini pernah di tanyakan oleh hampir semua manusia. Tentunya mereka bertanya kepada tuhan mereka masing-masing. Jika ada yang bertanya kepadaku, apakah aku percaya?. Entahlah! hanya saja, aku mencoba berfikiran positif. Mungkin benar, tuhan punya rencana yang lebih indah untuk kehidupna saya".
Saya menikah tahun 2010 silam. Jadi usia pernikahan saya sudah 5 tahun
berjalan. Hemm!! Tapi ku pikir serasa baru kemarin. Hehe. Hidup dengan orang yang kita cintai memang membuat waktu berjalan begitu cepat. Tak terasa usia hampir mencapai kepala 3.Suamiku adalah mantan pacar sekaligus mantan teman. Secara kita berdua berpacaran dari kelas 2 smp. Yeilah! gak bosan apa?. Gak tuh! gak salah maksudnya! hahah. Bercanda lah. Mana ada raa bosan bersama orang yang kita sayang? benar gak?. Hmmm! tapi?????
Jujur saya merasa sangat merasa kesepian, bukan karena bosan kepada suami, tapi karena hingga usia pernikahan kami yang menginjak usia lima tahun, belum ada suara tangisan bayi di tengah-tengah keluarga kami. Lebih parahnya lagi, pertanyaan dari tetangga dan sanak saudara yang bertubi-tubi membuatku semakin ingin menangis.
"jangan-jangan kamu mandul?
astagffirullah, pertanyaan itu sontak menbuat saya langsung down. Tidak! aku tidak mandul, suamiku pun tidak mandul. Kami berkali-kali malakukan pemeriksaan di dokter kandungan, dan hasilnya baik-baik saja.
"mungkin belum di kasih rejeki sama yang di atas"
Ademmm! dengar kata-kata itu rasanya aku merasa terbantu. Anak adalah rejeki, dan rejeki datangannya dari tuhan. Seharusnya mereka bertanya kepada tuhan, jangan kepadaku? aku hanya tahu berusaha dan berdoa. Lima tahun bukanlah waktu yang singkat untukku berusaha. Selama ltu pula, aku dan suami wira-wiri ke dokter dan mencoba obat herbal. Tapi hasilnya nihil.
Hingga bulan februari tanggal 28 kemarin suami tiba-tiba berkata bahwa dia yakin kalau aku akan hamil. Sontak aku tertawa terbahak-bahak. " dukun kali". Peramal aja bisa salah bos2. Suamiku hanya tersenyum dan berfikir positif.
" siapa tahu, itu adalah kado pernikahan kita"
Hemm! yah! mungkin saja, Bukankah rencana tuhan pasti lebih indah. Tapi aku santai-santai saja, Tapi suamiku begitu yakin akan pemikirannya. Di aminin aja lah, gak baik juga menjatuhkan harapan suami.
Setelah perbincangan itu, suamiku setiap hari mengeluh tidak enak badan setelah pulang kerja. Katanya muntah-muntah gak jelas. Aku cuma bisa mengejek, aku bilang terlalu tersugesti kehamilan.
"seharusnya kan aku yang muntah-muntah dan pusing? lah ini malah kebalik. Mau di perhatikan ya?"
Dikatain begitu dianya diam saja. Jadi merasa bersalah. Heemm!!
Beberapa hari setelahnya, sepulang kerja suami tercinta pulang dengan membawa sekantong plastik besar buah naga. Aku terheran-heran, siapa yang akan makan semanyak ini.
"lhoh! aku kan cuma minta sekilo saja? kok banyak betul"
"ini di kasih orang" katanya.
Ternyata oh ternyata, si petani buah naganya lagi baik hati, alih-alih nempil (beli dalam jumlah sedikit" satu kilo di kasih bonus lima kilo. Gratis lagi! horeeee!!!. Buah naganya aku bagikan adik dan sepupuku. Rejeki emang gak kemana.
Ketika tidur kami berdua sering mengobrol ngelantur. Dia bilang ini mungkin rejeki anak kita (sambil mengelus perutku) ya ampun, aku nangis seketika itu juga. Masak iya ada pertanda kayak gitu. Ah sudahlah! bukanya aku pesimis, Tapi aku merasa akan haid. Tanda-tanda datang bulan sudah aku rasakan. Tapi aku diam saja. tidak mau membuatnya sedih.
Dannnnnn, aha!!!! keesokan harinya si merah akhirnya muncul. Ketika Keluar dari kamar mandi kakiku rasanya lemas. Tidak bisa di bohongi, aku juga sangat berharap. ku raih ponselku dan ku kirim pesan singkat, "aku haid". Beberapa menit kemudian ponselku berbunyi dan balasannya sungguh membuatku begitu beruntung memiliki suami seperti dia. " yaudah, gak papa sayang! nanti kita usaha lagi"
Well! i lost my hope again. Pulang dari kantor aku langsung rebahan karena merasakan nyeri di perut bagian bawah. Suamiku tidak pulang hari ini, jadi aku putuskan untuk tidak memasak dan langsung istirahat. Keesokan harinya, entah apa yang aku fikirkan. Ketika melihat testpack tergeletak di meja, ada keinginan untuk mencobanya. Aku tahu bahwa tidak mungkin terjadi strip dua di saat aku sedang haid, tapi dari pada testpack ini kadaluarsa dengan sia-sia, tidak ada salahnya di pakai. Toh ini murah meriah.
Meskipun aku tahu tidak akan terjadi apa-apa, tapi aku masih saja deg-degan. Ku celupkan testpack mungkin itu dan ku tunggu beberapa detik hingga beberapa menit dan,,,,,,,,,,,,,,,, yah!!! there is nothing. Lanjut tidur lagi ahh!.
Seperti biasa, aku selalu mengumpulkan testpack yang gagal di meja dan akan aku buang kesokan harinya. Dan betapa shok nya ketika terbangun, aku melihat ada yang aneh dengan testpack yang aku pakai beberapa menit yang lalu. Ada dua strip merah di sana. Meskipun yang satu kabur tapi aku bisa melihat bahwa itu tanda positif. Entah bagaimana mengungkapkan perasaanku saat itu. Hatiku deg-degan, tubuhku gemetaran. Ponsel, ponsel! yah! dimaka kau sayang, aku harus segera menelepon suamiku. Dan dalam dering ke lima, dia mengangkat teleponnya dengan suara khas orang yang masih mengantuk. Akupun menceritakan cerita konyolku mencoba testpack meskipun aku tahu aku sedang haid. Haid? wait! any something wrong here. Haid ku tidak keluar lagi. Hanya ada bercak darah waktu itu. Dan aku kira aku sedang haid. Ya tuhan! inikah yang di namakan penempelan embrio seperti yang sering aku baca?. Jadi apa aku benar-benar hamil?. Aku memutuskan untuk melakukan test lagi beberapa hari sebelum memutuskan untuk periksa kandungan. Dan suamiku mempunyai pemikiran yang sama. Tapi dia sudah memperlakukanku seperti layaknya orang yang memang sudah benar-benar hamil. Duhhh! manisnya. Setiap pulang kerja, dia pasti membawa buah.
Satu minggu kemudian, aku membeli beberapa testpack sekaligus dari yang harga murah sampai mahal. Aku coba semuanya dan ya tuhan!!! bagaimana aku harus berterima kasih kepadamu. Aku benar-benar positif! horeee! Aku langsung sujud syukur dan segera menelepon suamiku. Tapi tanggapannya hanya slow saja. Agak kesal sih! masak hanya bilang! ya, alhamdulilah. Bilang apa kek! mungkin salto gitu! hahaha! tapi mungkin dia sedang sibuk jadi tidak bisa mengekspresikan kegembiraanya. Tapi aku yakin, dia juga sama bahagianya denganku.
Betapa bahagianya aku ketika berbelanja susu ibu hamil. Mungkin bagi sebagian orang ini akan terdengar bodoh! tapi keinginanku sederhana saja. Aku ingin berbelanja susu ibu hamil, susu bayi, popok, mainan, baju-baju bayi, dan aku ingin terjaga sepanjang malam untuk mendengarkan suara bayi menangis. Tapi aku belum pernah mengalaminya sekalipun. Dan nampaknya tuhan telah mendengar doa-doaku. Terima kasih ya ALLAH....
Aku memang belum memeriksakan kandungan ke dokter, karena kata orang percuma saja, janin belum bisa di lihat. Lebih baik nanti saja. Jadi aku menurut dan hanya menjaga diriku agar tidak kecapekan. Dan selalu menjada makanan. Akupun memberi kabar gembira ini ke orang tuaku. Soalnya aku sudah tidak sabar mendengar kebahagian mereka. Maklumlah! ini adalah cucu pertama di keluargaku. Benar saja! ayah dan ibuku begitu bahagia. Aku senyum-senyum sendiri ketika ibuku memberi bermacam-macam larangan ibu mengandung. Ini kah rasanya hamil?. Terima kasih ya ALLAH.
"gak mual kah?"
Pertanyaan itu sering di tanyakan teman-temanku. Dan dengan baangganya aku bilang, "enggak tuh! malah makan melulu. Malahan suamiku yang muntah-muntah setiap pagi". Aku jadi geli sendiri melihatnya. Setiap pagi dia selalu muntah-muntah. Si kecil sayang benar sama mamanya. Hehhe.
Aku tidak ingat kapan, tetapi hari itu, ketika aku bangun tidur, aku melihat bercak di celana dalamku. Aku shok dan langsung menelepon suamiku. Aku meminta izin untuk pergi ke dokter sendiri. Sebenarnya suamiku melarang, dia bilang tunggu dia pulang, tapi aku sudah tidak tahan! aku bisa mati ketakutan. Aku tidak ingin kehilangan bayi ini. Ya tuhan! tolong jangan ambil kebahagiaan ini. Akhirnya aku ke dokter pagi-pagi sebelum pergi ke kantor. Aku mengendarai motor sendiri dan melupakan jalanan yang berlubang hingga aku harus terbentur beberapa kali. Aku lupa, jika aku harus berhati,hati. Ketika di lakukan pemeriksaan, dokter mengatakan memang ada penebalan rahim, namun belum bisa di pastikan aku memang hamil atau tidak. Tapi dokter tetap memberiku resep vitamin dan penguat kandungan.
Aku pergi ke kantor setelah melakukan pemeriksaan, padahal dokter memintaku untuk istirahat. Setelah hari itu bercak darah selalu keluar meskipun hanya sedikit. Aku cuti selama tiga hari dan hanya tidur di rumah. Dua minggu setelahnya aku pergi melakukan pemeriksaan ke dokter lainnya berharap mendapatkan kabar lebih baik. Namun kali ini kabar yang aku terima malah semakin membuatku down. Dokter bilang aku sudah keguguran, dan sisa-sisa darahnya tinggal sedikit. Dokter menyarankan untuk di lakukan kuretas. Tapi suamiku meminta untuk menunggu lagi, siapa tahu masih bisa di selamatkan. Dan kami pun menunggu dua minggu lagi. Hampir setiap hari aku melakukan testpack, dan hasilnya garis semakin menebal. Itu yang membuat suamiku ingin mempertahankan bayi kami. Hari demi hari kami lalui dengan banyak harapan dan doa.
Sesuai jadwal yang di tentukan, kami pergi melakukan pemeriksaan lagi. Dan ini adalah pemeriksaan yang terakhir yang kami lakukan. Karena dokter berkata bahwa di rahim sudah tidak ada apa-apanya. Tinggal sisa-sisa darahnya saja. Dokter bilang jika tidak di lakukan pembersihan akan berakibat buruk. Dengan berat hati, aku dan suami memutuskan untuk melakukan pembersihkan rahim. Namun tidak sampai di lakukan kuretas karena memang masih sangat muda. Dengan mengkonsumsi obat peluruh beberapa hari, lambat laun hasil testpact ku mulai negatif. Ya tuhan! inikah yang di maksud rencana tuhan pasti lebih indah?. Betapapun kami menginginkan bayi itu, namun jika tuhan berkehendak lain, kita hanya bisa pasrah dan berdoa. Dan aku yakin, tuhan akan memberiku kesempatan untuk menjadi ibu di waktu yang tepat. I love YOU GOD!.
" jangan berhenti berharap! karena ALLAH lebih tahu saat yang tepat mengabulkan permintaanmu"
" jangan berhenti berharap! karena ALLAH lebih tahu saat yang tepat mengabulkan permintaanmu"